Kamis, 24 Januari 2013

Kebun Bambu 400 Hektar ditanam di Bangli Bali


Bangli Akan Tanam Bambu 400 Hektare
Foto : bd/dtc
(Berita Daerah-Bali)Pemerintah Kabupaten Bangli, Bali, didukung oleh Integrated Tuber Organization akan menanam bambu di atas lahan seluas 400 hektare.

Penanaman bambu itu akan dilakukan di tiga desa yakni Desa Suter, Desa Abang Songan, dan Desa Landih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Perhutanan Kabupaten Bangli Ir I Wayan Sukartana, Msi, Rabu..

"Dengan tingginya kebutuhan bambu serta berkembangnya usaha laminasi bambu, Bangli bakal mendapat dukungan dari ITO untuk pengembangan perkebunan bambu," katanya.

Ia mengatakan, ITO memberikan dukungan lantaran daerah ini memiliki potensi baik luas areal maupun potensi untuk pengembangan perkebunan bambu.

ITO, kata Sukartana, sudah melakukan survei melalui perwakilannya dari Swiss bersama dengan Kementerian Kehutanan beberapa waktu lalu. "Realisasi dukungan ITO itu sesuai rencana adalah pada 2012," jelasnya.

Dikatakannya, ITO bakal memberikan dukungan dana untuk pengembangan perkebunan bambu. Selain itu ITO menyiapkan konsultan pengembangan bambu selama 3 tahun.

Melalui program itu , akan dikembangkan demplot bambu di kecamatan-kecamatan dan beberapa hektare untuk pengayaan, serta pembibitan bambu.

Ia mengatakan, potensi pengembangan bambu ada di daerah aliran sungai (DAS) dan tanah-tanah desa Pakraman.

Menurut rencana, desa Pengotaan akan dijadikan sentra pengembangan bibit bambu.

Ditanya varietas apa yang dikembangkan, dia mengatakan, beraneka varietas. "Saat ini di Bangli sudah ada sekitar 12 varietas bambu," katanya.

Produksi bambu petung yang banyak digunakan untuk bambu laminasi, dan bambu hitam untuk kebutuhan kerajinan di Kabupaten Gianyar dalam jumlah besar, justru masih minim.

Minimnya minat petani mengembangkan kedua jenis bambu ini karena produksinya lambat namun tebalnya cocok untuk bambu laminasi, karena tidak butuh banyak lem.
(jh/JH/bd-ant)

Sumber : http://beritadaerah.com/berita/bali/44883

Tidak ada komentar:

Posting Komentar