Minggu, 20 Januari 2013

4 Alasan Tak Menanam Bambu di Halaman


4 Alasan Tak Menanam Bambu di Halaman

by Astri Apriyani
Sumber: sxc.hu

Butuh perhatian ekstra untuk menanam bambu di halaman rumah.
Intisari-Online.com - Bambu sudah kita kenal sebagai tanaman rumput-rumputan yang bergerombol dan menyejukkan. Jenisnya banyak. Begitu pula kegunaannya. Ia sudah dimanfaatkan untuk perabotan rumah tangga, kerajinan tangan, bahan baku pendirian rumah, dan lain-lain. Namun, di luar segala macam kegunaannya tersebut, bambu tetap saja sebaiknya tidak menjadi salah satu tanaman yang Anda tanam di pekarangan. Kenapa?

  1. Salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Ini karena sistem akar rhizoma-nya yang unik. Bayangkan, dalam sehari, bambu dapat tumbuh sekitar 60 cm bahkan lebih, tergantung kondisi tanah dan kondisi iklim tempat ia ditanam. Hal inilah yang membuatnya tidak cocok untuk ditanam di kebun Anda. Sebab, ia bisa menyebar dengan cepat ke mana pun, bahkan hingga ke pekarangan tetangga Anda. Jelas, Anda tidak mau direpotkan oleh hal itu 'kan?
  2. Ancaman untuk keanekaragaman hayati. Kenapa? Ada banyak jenis bambu yang biasa menyerang tanaman asli dan merusaknya. Persoalannya masih sama, yaitu berkaitan dengan pertumbuhan tanaman bambu yang begitu cepat. Nah, cara-cara untuk menghambat perkembangan tanaman ini bisa dikatakan mahal dan sulit. Misalnya, Morgan Judy dari Clemson University Cooperative Extension menyarankan agar Anda menciptakan penghalang yang terbuat dari beton, logam, atau kayu setidaknya setebal sekitar 45 cm di sekitar bambu.
  3. Sulit dilenyapkan. Bambu sangat sulit untuk dicabut atau dilenyapkan dari lahan Anda. Bisa jadi memakan waktu hingga bertahun-tahun. Langkah paling awal untuk membersihkan pekarangan Anda dari tanaman bambu, yaitu menyingkirkan semua akar. Anda harus memotong dan menggali akar-akar tersebut sesering mungkin, tetapi butuh waktu bisa sampai 2 tahun untuk melenyapkan semua akar. Sebab, tunas bambu terus tumbuh jika Anda tidak telaten membersihkan semua akar.
  4. Butuh herbisida. Sayangnya, untuk bisa menyingkirkan tanaman bambu, Anda mau tidak mau akan membutuhkan herbisida. Herbisida adalah senyawa atau material yang biasa disebarkan pada lahan pertanian untuk memberantas tumbuhan tertentu. Nah, herbisida tidak baik untuk kebun yang mempertahankan konsep organik dan sejak semula menghindari penggunaan herbisida. Morgan Judy kembali menyarankan untuk memilih produk RoundUp Original, Quick Kill Grass and Weed Killer atau produk herbisida lain yang mengandung glyphosate. Produk-produk herbisida ini memiliki efek samping paling minim dan hanya membunuh tanaman-tanaman yang terkena semprotan langsung. Namun, sekali lagi, cara ini pun butuh waktu bertahun-tahun.
Para pencinta tanaman bambu mungkin tidak setuju bahwa bambu seolah dijabarkan hanya memiliki sifat negatif. Memang, dari sekitar 1.000 jenis tanaman bambu, tidak semua jenis bersifat merusak. Contohnya, jenis clumping bamboo. Masalahnya, bambu jenis ini sulit ditemukan karena persebarannya tidak merata. Lagipula, sulit pula bagi orang banyak untuk membedakan mana jenis bambu yang bersahabat dan mana yang sebaliknya.

Nah, pikir-pikir lagi jika Anda ingin memilih bambu sebagai pengisi pekarangan Anda. Sebab, bisa jadi tanaman ini menimbulkan masalah yang serius. Selamat menimbang-nimbang! (www.mnn.com)

Sumber : 

4 komentar:

  1. Pas baca artikel ini saya sudah menanam kurang lebih 5 jenis bambu di depan rumah, trims infonya,

    BalasHapus
  2. semakin banyak sebanyak yang di sadarinya

    BalasHapus
  3. Sy baru menanam bambu depan halaman rumah kebetulan saya tinggal di perumahan, umurnya baru 8 bulan wkt saya tanam tp pertumbuhannya begitu cepat dan jenis bambu yg sy tanam adalah bambu kuning dgn batang pohon yg kecil.setelah memebaca artikel ini saya baru sadar dan faham, mudah2an blm menyebar tunasnya,tp tunasnya mulai tumbuh banyak .

    BalasHapus