Minggu, 20 Januari 2013

Antara Potensi Manfaat Bambu dan Minat Masyarakat


Kebutuhan kayu perumahan dan mebel semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Kayu juga dipakai oleh pemerintah sebagai penghasil devisa. Ditambah dengan merebaknya illegal loging, maka di Indonesia telah terjadi kerusakan hutan yang sangat parah dan mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai salah satu komponen lingkungan hidup yang terjamin kelestariannya, maka langkah yang perlu dilakukan adalah menghentikan penebangan kayu hutan dan melakukan reboisasi sampai hutan kembali sehat dan mencapai keseimbangan. Dalam hal ini, tentunya terlebih dahulu perlu dicari bahan lain untuk menggantikan kayu sebagai bahan bangunan maupun mebel.

 
Bambu mempunyai banyak keunggulan untuk dijadikan pengganti kayu sebagai bahan bangunan serta mebel. Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi. Budidaya bambu dapat dilakukan sebarang orang, dengan peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi. Sayangnya pada saat gencar-gencarnya gerakan PKK, bambu tidak boleh tumbuh di halaman dengan alasan untuk kebersihan.

Bambu dapat tumbuh di lahan sangat kering seperti di kepulauan Nusa Tenggara atau di lahan yang banyak disirami air hujan seperti Parahiyangan (Salim, 1994). Bambu mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat, berbeda dengan pohon kayu hutan yang baru siap tebang dengan kualitas baik setelah berumur 40--50 tahun, maka bambu dengan kualitas prima dapat diperoleh hanya pada umur 3 -- 5 tahun. Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa. Rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman yang masih bertahan hidup.




Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat dipersaingkan dengan baja. Sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum dimanfaatkan dengan baik karena biasanya batang-batang struktur bambu dirangkaikan dengan pasak atau tali yang kekuatannya rendah.


Bambu berbentuk pipa sehingga momen kelembamannya tinggi, oleh karena itu bambu cukup baik untuk memikul momen lentur. Selain itu bambu mempunyai kelenturan yang tinggi. ditambah dengan sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap angin maupun gempa.


Kegunaan bambu untuk memenuhi hajat hidup manusia sangat banyak sekali, antara lain sebagai bahan bangunan rumah di pedesaan. Biasanya di pedesaan orang masih mempertahankan beberapa rumpun bambu sekedar untuk jaga-jaga sebagai bahan untuk perbaikan rumah bila sewaktu-waktu rusak. Sebagai perabot rumah tangga bambu dijumpai sebagai meja, kursi, dipan, kap lampu, dekorasi, serta peralatan dapur. Selain itu bambu juga dapat dipakai sebagai penyalur air minum ataupun air pengairan, jembatan ringan, bahan kertas, bahan makanan, bahan kerajinan tangan, dan alat musik.



Sekalipun bambu mempunyai banyak keunggulan, namun pemanfaatannya saat ini masih jauh dari optimum, karena pada umumnya pemakaian bambu masih secara tradisional. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM telah melaksanakan banyak penelitian tentang bambu, banyak paper telah ditulis, namun minat masyarakat masih sangat kurang. Bahkan yang sudah membaca hasil-hasil penelitian itu masih ragu untuk memakainya sebelum melihat contoh-contoh yang riil.

Sumber : http://www.moriscobamboo.com/artikel_02.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar