Bambu merupakan hasil hutan non
kayu yang potensial untuk dikembangkan menjadi sumber bahan baku industri. Di
masa yang akan datang tanaman bambu dapat mendukung selain sebagai bahan baku
sarana tradisional (bangunan, alat rumah tangga, kerajinan, kesenian dll.)
dapat pula mendukung kapasitas dan kualitas hutan alam/hutan tanaman yang
selama ini menjadi sumber bahan baku industri perkayuan nasional. Selain itu bambu juga hanya memerlukan waktu untuk
dipanen yang relatif singkat yaitu 3-5 tahun.
Di Indonesia jenis bambu
cukup banyak, seperti bambu petung, bambu ampel, bambu apus, bambu wulung dan
masih banyak jenis lainnya. Dari bermacam jenis tersebut setiap daerah
memanfaatkan bambu dengan beraneka ragam dan dapat dilihat dari berbagai aspek:
a. Aspek kesenian
Bambu dapat dimanfaatkan sebagai perlengkapan bagi pentas seni seperti kesenian jatilhan dan ketoprak di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada kesenian jathilan bambu digunakan untuk bahan membuat kuda-kudaan(jaran Kepang) maupun pembatas tempat pertunjukan dengan penonton. Sebagai alat musik seperti suling dan angklung di daerah Jawa Barat.
a. Aspek kesenian
Bambu dapat dimanfaatkan sebagai perlengkapan bagi pentas seni seperti kesenian jatilhan dan ketoprak di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada kesenian jathilan bambu digunakan untuk bahan membuat kuda-kudaan(jaran Kepang) maupun pembatas tempat pertunjukan dengan penonton. Sebagai alat musik seperti suling dan angklung di daerah Jawa Barat.
b.
Aspek ekonomi
atau mata pencaharian.
Tanaman bambu baik dalam skala kecil maupun besar mempunyai nilai ekonomi yang meyakinkan. Budaya masyarakat menggunakan bambu dalam berbagai aktivitas kehidupan Pemanfaatan bambu secara tradisional masih terbatas sebagai bahan bangunan dan kebutuhan keluarga lainnya (alat rumah tangga, kerajinan, bahan makanan seperti rebung dll.). Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan bambu untuk dijual. Akan tetapi sekarang ini banyak orang yang berinovasi dengan membuat tas, vas bunga maupun tempat cucian dengan anyaman bambu.
Tanaman bambu baik dalam skala kecil maupun besar mempunyai nilai ekonomi yang meyakinkan. Budaya masyarakat menggunakan bambu dalam berbagai aktivitas kehidupan Pemanfaatan bambu secara tradisional masih terbatas sebagai bahan bangunan dan kebutuhan keluarga lainnya (alat rumah tangga, kerajinan, bahan makanan seperti rebung dll.). Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan bambu untuk dijual. Akan tetapi sekarang ini banyak orang yang berinovasi dengan membuat tas, vas bunga maupun tempat cucian dengan anyaman bambu.
c.
Aspek sistem
kepercayaan
Pada masyarakat Jawa bambu digunakan untuk sarana tempat kenduri akan tetapi pada saat ini mulai tidak menggunakannya lagi dan diganti dengan plastik”cething”. Selain itu dalam kehidupan sosial budaya masyarakat bambu menjadi salah satu kelengkapan yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya dalam upacara adat, upacara perkawinan, hajatan keluarga bahkan bahan baku bambu menjadi alat musik khas komunitas tertentu.
Pada masyarakat Jawa bambu digunakan untuk sarana tempat kenduri akan tetapi pada saat ini mulai tidak menggunakannya lagi dan diganti dengan plastik”cething”. Selain itu dalam kehidupan sosial budaya masyarakat bambu menjadi salah satu kelengkapan yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya dalam upacara adat, upacara perkawinan, hajatan keluarga bahkan bahan baku bambu menjadi alat musik khas komunitas tertentu.
d.
Aspek
teknologi
Dalam perkembangannya saat ini aksesori bambu dalam pembuatan perabot rumah tangga dan cindera mata yang bernilai seni tinggi. Seperti tas, sandal yang terbuat dari bambu tak lepas dari peran teknologi yang semakin maju. Manfaat bambu yang tinggi sehingga masyarakat berkreatif untuk menjadikan barang yang menarik dan unik. Sehingga akan memicu para pengrajin bambu untuk menyesuaikan dengan teknologi yang canggih.
Sumber : Tan,Lieke. http://indonesiaforest.net/bambu.html
Dalam perkembangannya saat ini aksesori bambu dalam pembuatan perabot rumah tangga dan cindera mata yang bernilai seni tinggi. Seperti tas, sandal yang terbuat dari bambu tak lepas dari peran teknologi yang semakin maju. Manfaat bambu yang tinggi sehingga masyarakat berkreatif untuk menjadikan barang yang menarik dan unik. Sehingga akan memicu para pengrajin bambu untuk menyesuaikan dengan teknologi yang canggih.
Sumber : Tan,Lieke. http://indonesiaforest.net/bambu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar