Memilih Tanaman yang baik untuk Meningkatkan Sumber Air
Jenis pohon apa yang Anda tanam
di rumah? Apakah sekadar untuk menghijaukan dan menghias pekarangan, atau
difungsikan sebagai penyerapan air? Pilihan pohon untuk ditanam di rumah
sebaiknya juga disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat. Faktor seperti
tingkat curah hujan juga memengaruhi dalam memilih pohon yang tepat ditanam di
halaman rumah.
Philip Mahalu dari lembaga
penelitian internasional bidang kehutanan, Cifor, mengatakan prinsipnya menanam
satu pohon saja di halaman rumah akan memberikan manfaat bagi rumah tangga.
Terutama pada rumah tangga yang kerapkali mengalami masalah air, seperti
kekurangan pasokan air karena minimnya daerah resapan yang berdampak pada
keringnya sumber air.
“Sebaiknya sisakan lahan di rumah
untuk menanam pohon karena dengan cara ini penyerapan air lebih maksimal, namun
perhatikan juga jenis pohonnya,” paparnya dalam sesi sharing bersama orangtua
dan pendamping delegasi Konferensi Anak Indonesia 2010, di Gedung Kompas
Gramedia, Jalan Panjang Kebon Jeruk, beberapa waktu lalu.
Jika kekeringan menjadi sumber
masalah di rumah, pilih pohon yang tingkat penyerapannya tinggi.
Philip
menyarankan sejumlah pohon yang bisa menjawab masalah ini:
Bambu
Philip menjelaskan tanaman bambu menyerap 90 persen air hujan, 10 persennya menguap. Bayangkan jika pekarangan rumah Anda ditanamkan bambu, jumlah air yang menyerap ke tanah dan terserap ke sumber air akan berkelimpahan. Setelah dua tahun menanam bambu, kata Philip, debit air di sumur akan meningkat.
Philip menjelaskan tanaman bambu menyerap 90 persen air hujan, 10 persennya menguap. Bayangkan jika pekarangan rumah Anda ditanamkan bambu, jumlah air yang menyerap ke tanah dan terserap ke sumber air akan berkelimpahan. Setelah dua tahun menanam bambu, kata Philip, debit air di sumur akan meningkat.
Pohon Jati
Bagi Anda yang memiliki halaman luas, pohon jati bisa menjadi sumber air yang berlimpah. Hal ini terbukti di Gunungkidul, Yogyakarta. Masalah kekeringan tak lagi dialami masyarakat yang tinggal di kawasan hutan sejak gerakan menanam pohon jati digalakkan beberapa tahun lalu.
Bagi Anda yang memiliki halaman luas, pohon jati bisa menjadi sumber air yang berlimpah. Hal ini terbukti di Gunungkidul, Yogyakarta. Masalah kekeringan tak lagi dialami masyarakat yang tinggal di kawasan hutan sejak gerakan menanam pohon jati digalakkan beberapa tahun lalu.
Hebatnya, kata Philip, jika
batang pohon jati dipotong, maka akan tumbuh tunas baru. Meski saat musim
kering, pohon jati sedikit menipu, ia meranggas namun tetap menyerap air.
Selain menyerap air, manfaat lain dari pohon jati di antaranya daun yang bisa
digunakan untuk membungkus makanan.
Rumput
Rumput akar wangi misalnya, bisa tumbuh di segala jenis tanah, kata Philip.
Hebatnya rumput setinggi 1-1,5 meter ini memiliki akar tiga meter yang memiliki
daya serap tinggi. Rasanya tak sulit menyisakan lahan di rumah untuk menanam
rumput untuk mengingkatkan debit air di rumah.
Philip menyebutkan sejumlah
tanaman lain yang berfungsi pengikat air atau pencegah erosi di antaranya,
beringin, bisbul (sejenis kesemek), rambutan, nangka, manggis, dan matoa
(tanaman asal Papua semacam pohon rambutan). Namun sejumlah pohon memang lebih
tepat ditanam dalam lahan umum yang lebih besar, seperti beringin. Rasanya tak
mungkin menanam beringin di area rumah yang terbatas lahannya, bukan?
Nah, tanaman pohon yang tepat
ditanam di kawasan bercurah hujan tinggi, di antaranya pinus, cemara, kelapa
sawit, ekaliptus (kayu putih), dan lamtoro.”Tanaman ini memiliki tingkat
penguapan yang tinggi seperti ini cocok ditanam pada kawasan bercurah hujan
tinggi,” jelas Philip.
Jadi, jika masih mengalami
kekeringan di rumah Anda, segera sediakan lahan, tanam pohon dengan penyerapan
tinggi.
Sumber : Kompas.com
http://airkitasehat.blogspot.com/2012/05/memilih-tanaman-untuk-meningkatkan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar